Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMAN 4 Pasuruan: Menghidupkan Semangat Persatuan dalam Balutan Pakaian Adat

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMAN 4 Pasuruan: Menghidupkan Semangat Persatuan dalam Balutan Pakaian Adat

Pasuruan, 28 Oktober 2024SMAN 4 Pasuruan (SMAPA) kembali menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Senin, 28 Oktober 2024. Upacara ini dilaksanakan sesuai dengan Nota Dinas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan No. 400.3/1719/101.6.2/2024 tertanggal 25 Oktober 2024, sebagai bagian dari upaya melestarikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di kalangan generasi muda.

Dalam suasana khidmat yang diwarnai nuansa kebhinekaan, para siswa SMAN 4 Pasuruan mengenakan pakaian adat nasional, menambah warna dan kesan mendalam terhadap peringatan kali ini. Sementara itu, para guru dan staf Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenakan pakaian Korpri, yang menandakan kesatuan semangat pengabdian bagi bangsa. Upacara kali ini dipimpin langsung oleh Bapak Saiful Anam, S.Pd, yang bertindak sebagai Pembina Upacara.

Susunan Petugas Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Upacara ini dipimpin oleh Balyan Haidir Basyaiban dari kelas XI-1, yang memandu jalannya acara dengan penuh kedisiplinan. Dalam upacara ini, kelas XI-1 bertindak sebagai petugas upacara, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

  • Pemimpin Upacara: Balyan Haidir Basyaiban
  • Kompi 1: M. Alief Firdaus
  • Kompi 2: Made Fabian
  • Kompi 3: Danial Qirami
  • Pengibar Bendera:
    • Pembentang: Vito Rizky Alamsyah
    • Pembawa: Divan Ardiansyah
    • Pengatrol: Gerald Crishtoper
  • Pembaca Doa: Zian Nihlatul
  • Perwira Upacara: Refandi Tegar
  • Pembaca UUD 1945: Maulidia Nabilatul
  • Pembawa Naskah Pancasila: Muhammad Syarif
  • Pemandu Upacara: Najwa Sharfina Fiddin
  • Dirigen: Syifanatul Yaumi

Tim paduan suara “Gita Bahana Smapa” turut berpartisipasi dalam upacara ini, membawakan lagu-lagu kebangsaan dengan penuh semangat dan keharmonisan, mengiringi jalannya upacara dan memberikan kesan khusyuk bagi para peserta.

Menghidupkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda di Tengah Generasi Muda

Dalam amanatnya, Bapak Saiful Anam, S.Pd, menekankan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai Sumpah Pemuda di tengah arus globalisasi yang terus berkembang. Beliau mengajak para siswa untuk selalu menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yang telah diwariskan oleh para pemuda pada tahun 1928. Beliau mengingatkan bahwa persatuan adalah kunci dari kebangkitan bangsa, dan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga warisan tersebut.

“Semangat Sumpah Pemuda adalah semangat untuk terus maju, bersatu, dan mencintai tanah air. Kalian adalah penerus bangsa ini. Tugas kalian tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga menjaga persatuan dan mencintai keanekaragaman Indonesia,” tegas beliau di hadapan seluruh peserta upacara.

Momen Khidmat di Bawah Langit Biru Pasuruan

Upacara berlangsung di lapangan utama SMAN 4 Pasuruan yang telah dihias secara sederhana namun penuh makna. Bendera Merah Putih berkibar dengan gagah di tengah lapangan, diiringi dengan penghormatan penuh dari seluruh peserta. Dengan langkah yang mantap dan penuh percaya diri, tim pengibar bendera yang terdiri dari Vito Rizky Alamsyah (pembentang), Divan Ardiansyah (pembawa), dan Gerald Crishtoper (pengatrol) berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, menyempurnakan jalannya upacara yang berlangsung tertib.

Pakaian Adat Menjadi Simbol Keanekaragaman Indonesia

Penampilan para siswa dengan pakaian adat dari berbagai daerah memberikan nuansa tersendiri pada upacara kali ini. Para siswa mengenakan berbagai pakaian adat yang merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari kebaya, baju bodo, pakaian adat Betawi, hingga pakaian adat Papua. Keberagaman ini mencerminkan betapa berwarnanya budaya bangsa yang tetap bersatu dalam satu bingkai kebhinekaan.

Keberagaman pakaian adat ini juga menambah keistimewaan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini di SMAN 4 Pasuruan. Penampilan mereka seolah menggambarkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang begitu melekat dalam sanubari bangsa Indonesia. Setiap siswa terlihat bangga mengenakan pakaian adatnya, seakan-akan menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia yang beragam namun tetap satu.

Rangkaian Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMAN 4 Pasuruan

Selain pengibaran bendera dan pembacaan teks UUD 1945 oleh Maulidia Nabilatul, acara upacara juga diisi dengan pembacaan naskah Sumpah Pemuda dan pembacaan naskah Pancasila oleh Muhammad Syarif. Setiap komponen acara berlangsung dengan penuh kesungguhan dan kesadaran akan makna yang terkandung dalam setiap kata yang diucapkan.

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan yang dipandu oleh Syifanatul Yaumi, diiringi tim paduan suara dari Gita Bahana Smapa dan siswa kelas XI-1. Lagu-lagu seperti “Indonesia Raya” dan “Satu Nusa Satu Bangsa” menggema di lapangan, mempertegas pesan persatuan yang menjadi inti dari peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Doa Bersama untuk Bangsa dan Negara

Mengakhiri upacara, Zian Nihlatul dari kelas XI-1 memimpin pembacaan doa. Doa yang dipanjatkan menyiratkan harapan agar Indonesia tetap damai dan bersatu, serta agar para generasi muda dapat menjadi penerus bangsa yang amanah, berilmu, dan berakhlak mulia. Seluruh peserta upacara menundukkan kepala, berdoa dalam khusyuk agar bangsa Indonesia tetap teguh dalam persatuan dan kemajuan.

Antusiasme Peserta Didik SMAN 4 Pasuruan

Antusiasme terlihat dari wajah para siswa yang begitu bersemangat mengikuti jalannya upacara hingga akhir. Mengenakan pakaian adat menjadi kebanggaan tersendiri bagi para siswa, karena mereka merasa bisa ikut berkontribusi dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa. Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran langsung tentang pentingnya menjaga identitas kebangsaan di tengah perkembangan zaman.

Para siswa tidak hanya mengikuti acara ini sebagai rutinitas, tetapi juga menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda. Semangat Sumpah Pemuda diharapkan dapat terus hidup dan tumbuh dalam diri setiap siswa, sebagai bekal menghadapi tantangan di masa depan.

Penutup

Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMAN 4 Pasuruan tahun ini berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan tertib dan sukses, mencerminkan bahwa nilai-nilai Sumpah Pemuda masih terus dipegang teguh di lingkungan sekolah.

Melalui kegiatan ini, SMAN 4 Pasuruan berharap generasi muda semakin menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan memupuk semangat kebhinekaan dan menjunjung tinggi persatuan, para siswa diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang cinta tanah air dan siap untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Upacara Bendera Hari Senin, 21 Oktober 2024: Kepala Bagian Perencanaan Polres Pasuruan Kota Serukan Anti-Bullying

Upacara Bendera Hari Senin, 21 Oktober 2024: Kepala Bagian Perencanaan Polres Pasuruan Kota Serukan Anti-Bullying

Pasuruan, 21 Oktober 2024 – Sebuah momen bersejarah terjadi di lapangan upacara SMA Negeri 4 Pasuruan pada Senin pagi ini. Upacara bendera yang diadakan seperti biasa pada hari Senin, kali ini terasa berbeda dan istimewa. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh siswa-siswi serta guru, tetapi juga oleh Kepala Bagian Perencanaan (Kabagren) Polres Pasuruan Kota, Ibu Kompol Diana Pudjiastuti, SH, yang menjadi pembina upacara. Kehadiran sosok penting dari kepolisian ini membawa nuansa baru bagi pelaksanaan upacara tersebut, terutama dengan amanat yang disampaikan terkait isu serius yang kini menjadi sorotan, yaitu bullying.

Kehadiran Kompol Diana Pudjiastuti, SH sebagai Pembina Upacara

Kehadiran Ibu Kompol Diana Pudjiastuti, SH pada upacara kali ini menjadi sorotan utama. Beliau yang saat ini menjabat sebagai Kabagren di Polres Pasuruan Kota, telah dikenal luas sebagai figur yang tegas namun peduli terhadap masyarakat, khususnya pelajar. Kehadiran beliau sebagai pembina upacara memberikan sinyal penting bahwa polisi bukan hanya bertugas menjaga ketertiban dan hukum, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan generasi muda.

Dalam amanatnya, Kompol Diana Pudjiastuti menekankan pentingnya kebersamaan dalam menentang bullying, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Pesan yang disampaikan bukan hanya sekadar imbauan, tetapi juga ajakan untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, baik fisik maupun verbal.

Pesan Anti-Bullying: Bersama Kita Bisa

Salah satu poin utama yang disampaikan oleh Kompol Diana Pudjiastuti dalam amanatnya adalah bahaya bullying yang semakin sering terjadi di kalangan pelajar. Dalam pidatonya, beliau menyatakan bahwa bullying dapat memberikan dampak negatif yang mendalam bagi korban, baik dari segi psikologis maupun sosial. Tidak sedikit korban bullying yang mengalami penurunan prestasi akademis, depresi, hingga kehilangan rasa percaya diri.

“Bullying bukanlah hal yang sepele. Dampaknya bisa menghancurkan masa depan seseorang. Sebagai generasi muda yang cerdas, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menghentikan perilaku ini. Jangan pernah menjadi bagian dari bullying, baik sebagai pelaku, maupun sebagai saksi yang diam,” tegas Kompol Diana dalam amanatnya.

Ia juga mengingatkan bahwa korban bullying sering kali merasa sendirian dan terisolasi. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh siswa untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, membantu teman yang mungkin menjadi korban, dan tidak ragu untuk melaporkan kepada pihak sekolah atau pihak berwajib jika menemukan tindakan bullying.

Dampak Negatif Bullying dan Pentingnya Kolaborasi Semua Pihak

Dalam upacara ini, Kompol Diana Pudjiastuti juga menekankan bahwa efek bullying tidak hanya dirasakan oleh korban secara langsung, tetapi juga oleh lingkungan sekitar. Dampak negatif bullying meliputi gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, hingga trauma yang berkepanjangan. Selain itu, prestasi akademis korban juga sering kali menurun drastis karena tekanan mental yang dialami.

“Bullying bukan hanya masalah korban dan pelaku, tetapi masalah kita semua. Ketika satu individu terluka karena bullying, itu adalah kegagalan kita sebagai masyarakat yang harusnya melindungi satu sama lain,” ujar Kompol Diana dengan penuh empati.

Dalam pidatonya, Kompol Diana juga menyerukan kepada para guru, orang tua, dan pihak sekolah untuk bekerja sama dalam mengatasi bullying. Menurutnya, pencegahan bullying tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak saja, melainkan membutuhkan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Beliau juga memberikan pesan khusus kepada para guru untuk lebih aktif dalam memperhatikan perubahan perilaku siswa yang mungkin menjadi indikasi bahwa mereka sedang mengalami bullying. Kompol Diana berharap agar guru tidak hanya fokus pada aspek akademis siswa, tetapi juga aspek sosial dan psikologis yang tidak kalah penting.

Peran Penting Teknologi dalam Melawan Bullying

Kompol Diana Pudjiastuti juga menyoroti peran teknologi dalam mencegah dan mengatasi bullying. Di era digital ini, bullying tidak hanya terjadi secara fisik di sekolah, tetapi juga melalui media sosial dan platform online lainnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah cyberbullying. Dalam pidatonya, Kompol Diana mengajak siswa untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

“Media sosial dan teknologi harusnya digunakan untuk hal-hal positif, bukan untuk menyakiti orang lain. Jangan pernah menggunakan platform digital untuk menyebarkan kebencian atau menghina orang lain. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat,” jelasnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa cyberbullying bisa memiliki dampak yang lebih parah karena sering kali korban merasa tidak berdaya ketika dihina atau dipermalukan secara online, yang bisa disaksikan oleh banyak orang. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh peserta upacara untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak terlibat dalam tindakan perundungan online.

Upaya Berkelanjutan dalam Menanggulangi Bullying

Setelah upacara bendera selesai, para siswa terlihat antusias membahas amanat yang disampaikan oleh Kompol Diana Pudjiastuti. Banyak dari mereka yang merasa terinspirasi dan berjanji untuk menjadi bagian dari solusi dalam melawan bullying di sekolah. Beberapa siswa bahkan menyatakan bahwa mereka merasa lebih berani untuk melaporkan tindakan bullying yang mungkin mereka saksikan di masa depan.

“Upacara hari ini sangat berkesan bagi saya. Pesan dari Bu Kompol Diana benar-benar membuka mata saya bahwa bullying bukan hanya masalah sepele. Saya berjanji tidak akan tinggal diam jika melihat ada teman yang dibully,” ujar salah satu siswa yang hadir dalam upacara tersebut.

Selain itu, pihak sekolah juga menyambut baik ajakan dari Kompol Diana Pudjiastuti untuk meningkatkan perhatian terhadap isu bullying. Kepala sekolah SMA Negeri 4 Pasuruan, Bapak Lutfi Rohman, S.Pd mengatakan bahwa sekolah akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh siswa. Ia juga mengapresiasi kehadiran Kompol Diana yang memberikan motivasi bagi para siswa dan guru untuk bekerja sama melawan bullying.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Ibu Kompol Diana di upacara hari ini. Amanat beliau sangat relevan dengan situasi saat ini, di mana bullying masih menjadi masalah serius di kalangan pelajar. Kami akan terus mengedukasi siswa tentang bahaya bullying dan pentingnya saling menghormati satu sama lain,” ujar Kepala Sekolah.

Penutup: Harapan untuk Masa Depan yang Bebas Bullying

Upacara bendera hari Senin, 21 Oktober 2024, ini telah menjadi momen penting bagi seluruh peserta upacara. Kehadiran Kompol Diana Pudjiastuti, SH sebagai pembina upacara memberikan pesan yang kuat dan penuh makna, terutama terkait upaya bersama dalam menentang bullying.

Dengan semangat yang dibawa dari upacara ini, diharapkan para siswa, guru, dan pihak sekolah dapat terus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan bebas dari bullying. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan pihak kepolisian diharapkan mampu menekan angka bullying di kalangan pelajar, baik dalam bentuk fisik maupun cyberbullying.

Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari solusi, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda, bebas dari bullying dan kekerasan.

Pemuda Cup Season 8: Ajang Bergengsi Bagi Atlet Muda di Pasuruan

Pemuda Cup Season 8: Ajang Bergengsi Bagi Atlet Muda di Pasuruan

Turnamen bola basket bergengsi “Pemuda Cup Season 8” kembali hadir tahun ini, membawa semangat kompetisi dan sportivitas di kalangan pelajar SMP/MTs se-Pasuruan Raya. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 4 Pasuruan ini berlangsung pada tanggal 26 Agustus hingga 7 September 2024. Berlokasi di Lapangan Indoor Hall SMAN 4 Pasuruan, acara ini menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para penggemar bola basket serta para pelajar yang ingin menunjukkan kemampuan mereka di lapangan.

Dengan tema “Semangat Muda, Prestasi Gemilang”, Pemuda Cup Season 8 berhasil mengumpulkan berbagai tim terbaik dari SMP dan MTs, baik negeri maupun swasta, di kota dan kabupaten Pasuruan. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan bermain basket, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar sekolah, mengembangkan bakat, serta memupuk nilai-nilai kerja sama dan sportivitas di kalangan peserta.

Antusiasme Tinggi dari Para Peserta

Dibuka pada 26 Agustus 2024, turnamen ini dihadiri oleh ratusan peserta, pelatih, dan pendukung dari berbagai sekolah di Pasuruan. Peserta dari berbagai SMP dan MTs bersaing ketat untuk memperebutkan gelar juara di kategori tim putra dan putri. Setiap pertandingan menghadirkan aksi-aksi seru dan penuh semangat, membuat turnamen ini semakin menarik untuk disaksikan.

Sejumlah sekolah yang berpartisipasi dalam turnamen ini datang dengan persiapan yang matang. Tim-tim unggulan, seperti SMPN 1 Gonta dan SMPN 2 Pasuruan, berhasil menampilkan permainan yang solid sejak pertandingan awal. Dengan dukungan penuh dari suporter masing-masing, atmosfer di lapangan pun selalu terasa meriah dan penuh semangat.

Jalannya Pertandingan dan Prestasi Gemilang

Pada kategori tim putra, persaingan memperebutkan juara sangat ketat. Setelah melalui berbagai babak eliminasi yang sengit, akhirnya SMPN 1 Gonta keluar sebagai juara pertama setelah mengalahkan SMPN 3 Bangil di babak final. Pertandingan final tersebut berlangsung dramatis, dengan kedua tim menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan kemenangan ini, SMPN 1 Gonta semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tim basket sekolah yang disegani di Pasuruan.

Di posisi kedua, SMPN 3 Bangil juga memberikan perlawanan yang luar biasa dan layak mendapatkan apresiasi atas perjuangan mereka. Di tempat ketiga, SMPN 7 Pasuruan berhasil mengalahkan SMPN 8 Pasuruan dalam pertandingan perebutan tempat ketiga yang juga tidak kalah serunya.

Daftar Juara Tim Putra Pemuda Cup Season 8:

  1. Juara 1: SMPN 1 Gonta
  2. Juara 2: SMPN 3 Bangil
  3. Juara 3: SMPN 7 Pasuruan
  4. Juara 4: SMPN 8 Pasuruan

Di sisi lain, kategori tim putri juga tidak kalah menarik. SMPN 2 Pasuruan berhasil mendominasi pertandingan dan keluar sebagai juara pertama setelah menaklukkan SMPN 2 Bangil di final. Kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras dan kerjasama yang solid dari seluruh pemain. SMPN 2 Bangil yang menempati posisi kedua juga menunjukkan kualitas permainan yang sangat baik sepanjang turnamen.

Pertandingan perebutan tempat ketiga mempertemukan SMPN 8 Pasuruan dan SMPN 1 Pasuruan. Pada akhirnya, SMPN 8 Pasuruan berhasil merebut posisi ketiga, sementara SMPN 1 Pasuruan harus puas di posisi keempat.

Daftar Juara Tim Putri Pemuda Cup Season 8:

  1. Juara 1: SMPN 2 Pasuruan
  2. Juara 2: SMPN 2 Bangil
  3. Juara 3: SMPN 8 Pasuruan
  4. Juara 4: SMPN 1 Pasuruan

Pemain Terbaik (MVP) yang Mencuri Perhatian

Selain gelar juara tim, Pemuda Cup Season 8 juga memberikan penghargaan kepada pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP) di kategori putra dan putri. Gelar MVP Putra diraih oleh Baraka Ridhotul Bayti Jannah dari SMPN 1 Gonta, yang tampil sangat impresif sepanjang turnamen. Baraka tidak hanya dikenal dengan kemampuan mencetak angka yang luar biasa, tetapi juga kecerdasannya dalam membaca permainan dan memimpin timnya meraih kemenangan.

Sementara itu, gelar MVP Putri diberikan kepada Makayla Athaya dari SMPN 2 Pasuruan. Makayla menunjukkan performa yang sangat dominan di setiap pertandingan, baik dalam hal serangan maupun pertahanan. Dengan skill yang sangat matang dan kerja sama tim yang baik, Makayla menjadi pemain kunci yang membantu timnya meraih gelar juara.

Dukungan Penuh dari SMAN 4 Pasuruan

Keberhasilan penyelenggaraan Pemuda Cup Season 8 ini tidak lepas dari peran serta OSIS SMAN 4 Pasuruan sebagai penyelenggara. OSIS SMAN 4 Pasuruan telah bekerja keras untuk memastikan turnamen ini berjalan dengan lancar, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Tidak hanya menyediakan fasilitas lapangan yang memadai, OSIS juga berhasil menciptakan suasana kompetisi yang penuh dengan sportivitas dan semangat persahabatan.

Kepala Sekolah SMAN 4 Pasuruan, dalam sambutannya pada acara pembukaan, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta, panitia, dan pihak-pihak yang terlibat. Ia berharap Pemuda Cup dapat terus menjadi ajang pembinaan bagi atlet-atlet muda di Pasuruan, sekaligus menjadi wadah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap olahraga di kalangan pelajar.

Manfaat Besar Bagi Pengembangan Bakat Muda

Turnamen seperti Pemuda Cup ini memiliki dampak yang sangat positif bagi perkembangan bakat para pelajar. Dengan adanya kompetisi yang terstruktur dan diikuti oleh banyak sekolah, para peserta dapat mengasah kemampuan teknis bermain basket, belajar menghadapi tekanan kompetisi, serta memperluas jaringan pertemanan di luar lingkungan sekolah mereka.

Di samping itu, ajang ini juga menjadi kesempatan emas bagi para pelatih untuk melihat potensi-potensi baru yang mungkin dapat dikembangkan lebih lanjut. Beberapa pemain yang tampil gemilang di Pemuda Cup kerap kali mendapatkan perhatian dari klub-klub basket yang ada di Pasuruan maupun kota-kota sekitarnya. Ini tentu menjadi langkah awal yang baik bagi mereka yang ingin menekuni karir di dunia basket lebih serius.

Harapan ke Depan untuk Pemuda Cup

Dengan berakhirnya Pemuda Cup Season 8, banyak pihak yang berharap turnamen ini dapat terus dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Banyak peserta dan pelatih yang menyampaikan harapan agar Pemuda Cup semakin besar dan melibatkan lebih banyak sekolah dari berbagai daerah. Tidak hanya itu, beberapa pihak juga mengusulkan agar kategori usia diperluas, sehingga turnamen ini bisa mencakup lebih banyak pelajar dari berbagai tingkat pendidikan.

Dengan segala antusiasme dan semangat yang ditunjukkan oleh para peserta, Pemuda Cup Season 8 telah membuktikan bahwa turnamen ini adalah salah satu ajang olahraga paling bergengsi di Pasuruan Raya. Semoga ke depan, turnamen ini terus melahirkan talenta-talenta muda yang siap mengharumkan nama Pasuruan di kancah yang lebih luas.

Upacara Peringatan HUT RI ke-79 di SMAN 4 Pasuruan Berlangsung Khidmat Bersama Penampilan Paduan Suara Gita Bahana

Upacara Peringatan HUT RI ke-79 di SMAN 4 Pasuruan Berlangsung Khidmat Bersama Penampilan Paduan Suara Gita Bahana

Pasuruan, 17 Agustus 2024 – Suasana pagi yang cerah di SMAN 4 Pasuruan menjadi saksi pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 yang berlangsung dengan penuh khidmat. Seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga staf tata usaha, berkumpul di lapangan utama sekolah untuk mengikuti momen bersejarah ini. Namun, upacara tahun ini terasa lebih istimewa karena dihadiri oleh jajaran pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan, baik untuk jenjang SMA maupun SMK.

Ibu Mukarromah, S.T., M.T., yang menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan, bertindak selaku pembina upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan-pesan patriotisme kepada seluruh peserta upacara, dengan menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.

Upacara dimulai pukul 07.00 WIB dengan petugas upacara yang berasal dari siswa-siswa terbaik SMAN 4 Pasuruan. Petugas upacara adalah anggota Paskibraka sekolah, yang sudah berlatih selama berminggu-minggu untuk memastikan upacara berjalan dengan lancar dan penuh disiplin.

Rangkaian Upacara: Dari Pengibaran Bendera hingga Pembacaan Proklamasi

Upacara dibuka dengan laporan dari pemimpin upacara, M. Yusuf, siswa kelas XII-2. Dengan suara lantang dan tegas, ia memimpin barisan peserta upacara yang terdiri dari siswa, guru, serta tamu undangan. Setelah laporan disampaikan, pasukan pengibar bendera yang terdiri dari siswa-siswi pilihan dari kelas XI dan XII mulai menyiapkan diri untuk melaksanakan tugas mereka.

Pasukan pengibar bendera di bawah komando perwira upacara M. Ikmal Afandi dari kelas XII-2, sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Pasukan 8, yang beranggotakan Novael Al Ayyubi (XI-3), Zulfikar Putra Sadewa (XI-2), Jefryan Damanhuri (XII-1), Anggun Oktaviani (XI-3), M. Alief Firdaus (XI-1), Ade Putra Laksana (XI-7), Dwi Ayu Wulandari (XII-4), dan Vito Rizky Alamsyah (XI-1), bertugas mendampingi pengibaran bendera dengan penuh disiplin.

Prosesi pengibaran bendera merah putih berjalan dengan khidmat dan lancar. Najwa Sarfina Fiddin, siswa kelas XI-1, dengan percaya diri membawa baki berisi bendera merah putih, sementara Moch. Jefri Al-Buchori (XII-6) bertindak sebagai pembentang bendera, dan Hanum Salsabila (XI-4) mengibarkan bendera dengan sempurna. Albariq Syahrul (XII-3), sebagai pengerek bendera, juga melaksanakan tugasnya dengan baik. Suasana haru dan bangga terasa di setiap detik prosesi pengibaran, diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan seluruh peserta upacara.

Penampilan Paduan Suara Gita Bahana: Menyemarakkan Semangat Nasionalisme

Salah satu momen yang tak kalah menarik dan memberikan sentuhan emosional dalam upacara ini adalah penampilan dari paduan suara Gita Bahana SMAN 4 Pasuruan. Paduan suara yang dikenal dengan kualitasnya ini membawakan sejumlah lagu kebangsaan dan nasional yang membangkitkan semangat seluruh peserta upacara.

Dipimpin oleh konduktor berbakat, paduan suara tersebut membuka penampilannya dengan lagu “Hari Merdeka.” Suara lantang dan harmonisasi yang indah dari para anggota paduan suara langsung menarik perhatian seluruh hadirin. Lagu ini menggemakan semangat juang dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia, yang membuat suasana upacara semakin hidup.

Selanjutnya, paduan suara Gita Bahana menyanyikan lagu “Syukur” yang penuh dengan makna dan rasa syukur atas kemerdekaan yang diraih bangsa ini. Melalui lirik yang menyentuh, para penyanyi berhasil menyampaikan perasaan terima kasih dan harapan akan kemajuan Indonesia. Para peserta upacara, termasuk tamu undangan, larut dalam nuansa haru dan bangga ketika lagu ini bergema di seluruh lapangan sekolah.

Penampilan mereka ditutup dengan lagu “Bagimu Negeri” yang dinyanyikan secara serempak oleh seluruh peserta upacara. Dengan suara yang menggema, lirik-liriknya membangkitkan semangat pengabdian kepada negeri dan mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan kembali arti penting kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Penampilan paduan suara ini tidak hanya menghidupkan suasana upacara, tetapi juga menjadi momen reflektif bagi semua yang hadir untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan bangsa. Keharmonisan suara mereka, yang dibalut dengan semangat kebersamaan, memberikan dampak mendalam bagi seluruh peserta upacara.

Amanat Pembina Upacara: Pesan Patriotisme dari Ibu Mukarromah, S.T., M.T.

Sebagai puncak acara, Ibu Mukarromah, S.T., M.T., selaku pembina upacara, memberikan amanat yang inspiratif. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Kemerdekaan ini bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga dan mengisinya dengan hal-hal yang positif,” ujar beliau dengan penuh semangat.

Ibu Mukarromah juga menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi muda sebagai salah satu cara untuk melanjutkan perjuangan. Beliau mengajak seluruh siswa untuk belajar dengan tekun, mengembangkan kemampuan diri, dan berkontribusi bagi bangsa. “Pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Generasi muda harus berperan aktif dalam pembangunan bangsa ini, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan,” tambahnya.

Dalam amanatnya, beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh siswa yang telah bertugas dalam upacara, terutama para petugas Paskibraka. Beliau menyatakan rasa bangganya atas kedisiplinan dan semangat yang ditunjukkan oleh para siswa dalam mempersiapkan dan melaksanakan tugas mereka.

Upacara yang Berlangsung Tertib dan Lancar

Secara keseluruhan, upacara peringatan HUT RI ke-79 di SMAN 4 Pasuruan berjalan dengan lancar dan tertib. Semua rangkaian acara yang telah disusun dengan rapi berhasil dilaksanakan tanpa kendala berarti. Kehadiran tamu undangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan menambah kebanggaan bagi seluruh warga SMAN 4 Pasuruan, yang telah mempersiapkan acara ini dengan matang.

Yusuf, pemimpin upacara yang juga merupakan siswa kelas XII-2, mengungkapkan rasa bangganya bisa berpartisipasi dalam momen penting ini. “Menjadi pemimpin upacara di hari kemerdekaan adalah sebuah kehormatan besar bagi saya. Saya merasa senang bisa menjalankan tugas dengan baik, berkat dukungan teman-teman dan bimbingan dari para guru,” ujarnya.

Sofyan Muchlis (XI-8), Ananda Noverandi (XII-3), dan M. Izral Rosy (XII-2), yang bertugas sebagai komandan kompi dalam upacara tersebut, juga merasakan hal yang sama. Mereka mengaku sangat senang dapat turut serta dalam peringatan hari kemerdekaan di sekolah. “Kami merasa terhormat bisa ikut ambil bagian dalam upacara ini, apalagi momen kemerdekaan adalah peristiwa yang sangat penting bagi bangsa kita,” ungkap Ananda.

Penutup: Momen Kebersamaan dalam Semangat Kemerdekaan

Upacara ini diakhiri dengan suasana penuh rasa syukur dan bangga. Penampilan paduan suara Gita Bahana SMAN 4 Pasuruan menjadi penutup yang indah bagi upacara, mengingatkan semua yang hadir akan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah upacara selesai, para siswa dan guru berkumpul untuk berfoto bersama, mengabadikan momen kebersamaan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan yang ke-79.

Semangat kemerdekaan yang ditunjukkan oleh siswa-siswi SMAN 4 Pasuruan dalam upacara ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk terus belajar, berjuang, dan berkarya demi masa depan Indonesia yang lebih baik.